Tuesday 30 July 2013

Ke mana arah tuju roh selepas mati?

Dari Al Barra’ bin ‘Azib mengatakan, Kami berangkat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengiringi seorang jenazah Ansar. Lantas kami sampai perkuburan. Ketika tanah digali, Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam duduk dan kami duduk di sekitarnya, seolah-olah kepala kami ada burung-burung sedang tangan beliau membawa dahan yang beliau pukulkan ke tanah. Beliau tengadahkan kepala beliau ke langit dan berkata “Mintalah kalian perlindungan kepada Allah dari siksa kubur (beliau mengucapkannya dua atau tiga kali).
Kemudian beliau sabdakan “Seorang hamba mukmin jika berpisah dari dunia dan menghadapi akhirat, malaikat dari langit turun menemuinya dengan wajah putih seolah-olah wajah mereka matahari. Mereka membawa sebuah kafan dari kafan syurga dan minyak wangi dari minyak wangi syurga hingga duduk disisinya (yang besarnya malaikat tersebut) sejauh mata memandang. Kemudian malaikat maut alaihissalam datang hingga duduk di sisi kepalanya dan berucap “Wahai jiwa yang tenang, sambutlah olehmu keampunan Allah dan keredhaanNya. Kata Nabi, lantas jenazah tersebut mengalir sebagaimana titisan air mengalir dari mulut kendi dan malaikat mencabutnya. Jika malaikat mencabutnya, ia tidak membiarkannya di tangannya sekelip mata pun hingga ia cabut rohnya dan ia masukkan dalam kafan dan minyak wangi tersebut.  Maka si mayat meninggal dunia sebagaimana halnya aroma minyak wangi paling harum yang ada di muka bumi.
Kata Nabi, malaikat tersebut lantas membawa naik jenazah itu, hingga tidaklah mereka melewati sekawanan malaikat selain mereka bertanya-tanya: “Oh, roh siapa sewangi ini? Para malaikat menjawab “Oh, ini roh si Fulan anak si Fulan, dan mereka sebut dengan nama terbaiknya yang manusia pergunakan untuk menyebutnya ketika di dunia, begitulah terus hingga mereka sampai ke langit dunia dan mereka meminta dibukakan pintu langit, lantas dibukakan. Para malaikat ahli taqarrub mengkhabarkan berita kematiannya kepada penghuni langit berikutnya hingga sampai ke langit ke tujuh, lantas Alllah ‘Azza Wajalla bertitah “Tulislah catatan hamba-Ku di ‘Iliyyin dan kembalikanlah ia ke bumi, sebab daripadanyalah Aku mencipta mereka dan ke dalamnya Aku mengembalikan, serta daripadanya Aku membangkitkan sekali lagi.
Kata Nabi, lantas rohnya di kembalikan ke jasadnya, kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukkannya dan bertanya ‘Siapa Tuhanmu’. Ia menjawab ‘Tuhanku Allah’. Tanya keduanya “Apa agamamu? “Agamaku Islam” jawabnya. Keduanya bertanya “Bagaimana pendapatmu tentang laki-laki yang diutus kepada kamu ini? Si mayit menjawab “Oh, dia adalah Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam. Keduanya bertanya “Dari mana kamu tahu? Ia menjawab “Aku membaca kitabullah sehingga aku mengimaninya dan membenarkannya. Lantas ada Penyeru di langit memanggil-manggil “HambaKu benar, hamparkanlah syurga baginya dan berilah pakaian syurga, dan bukakanlah pintu baginya menuju syurga. Kata Nabi, maka hamba itu memperoleh bau harum dan wangi syurga dan kuburannya diperluas sejauh mata memandang.
Lantas ia didatangi oleh laki-laki berwajah tampan, pakaiannya indah, wanginya semerbak, dan malaikat itu berucap “Bergembiralah dengan khabar yang menggembirakanmu. Inilah hari yang dijanjikan untukmu. Si mayit bertanya ‘Siapa kamu ini sebenarnya, rupanya wajahmu adalah wajah yang mendatangkan kebaikan! si laki-laki tampan menjawab ‘Oh, aku adalah amalan solehmu. Lantas hamba tadi meminta “Ya Rabbku, tolong jadikan kiamat sekarang juga sehingga aku boleh kembali menemui keluargaku dan hartaku.
Sebaliknya si hamba kafir jika berpisah dari dunia (meninggal) dan menjemput akhirat, ia ditemui malaikat langit yang wajahnya buruk yang membawa kafan yang berwarna hitam legam terbuat dari rambut, mereka duduk di sisinya dan malaikat tersebut besarnya sejauh mata memandang. Lantas malaikat maut datang hingga duduk di kepalanya seraya membentak “Wahai roh yang busuk, jemputlah kepada kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya. Kata Nabi, lantas jasadnya tercarik-carik, dan malaikat tersebut mencabut rohnya bagaikan garu (atau gancu) bermata banyak yang mencarik-carik kain basah lantas mencabutnya.
Jika malaikat telah mencabutnya, ia tidak membiarkannya sekelip mata pun hingga ia bungkus dalam kain hitam kelam dari rambut dan roh tersebut pergi dengan bau busuk paling menyengat di muka bumi. Para malaikat kemudian menaikkannya, dan tidaklah mereka membawanya ke sekawanan malaikat di langit selain malaikat langit berkata “Siapa roh busuk ini? Para malaikat yang membawanya menjawab ‘Ini adalah si Fulan anak si Fulan, dan mereka sebut nama terburuknya yang sering manusia pergunakan untuk memanggil di dunia hingga mayit tersebut sampai ke langit dunia dan langit dunia diminta dibukakan. Dan, langit dunia tidak dibuka.
Kemudian Rasulullah Sallallahu’alaihiwasallam membaca ayat “Tidak sekali-kali akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk Syurga sehingga unta masuk di lubang jarum” (Al-A’raf:40), lantas Allah ‘Azza Wajalla berfirman ‘Catatlah catatannya dalam Sijjin di bumi paling rendah. Lalu rohnya dibuang sejauh-jauhnya, kemudian beliau membaca ayat “Dan sesiapa yang mempersekutukan sesuatu yang lain dengan Allah maka seolah-olah dia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau dihumbankan oleh angin ke tempat yang jauh (yang membinasakan)” (Al-Hajj:31). Maka rohnya dikembalikan dalam jasadnya.
Kedua malaikat lantas mendatanginya dan mendudukkannya dan bertanya “Siapa tuhanmu? Ia menajwab “Ahhh, saya tidak tahu!” Kedua malaikat itu bertanya lagi “Apa agamamu?” Ia menjawab “Ahhh, saya tidak tahu!” kedua malaikat bertanya lagi “Bagaimana pandanganmu mengenai laki-laki ini yang diutus untuk kalian?” Si mayit menjawab; “Saya tidak tahu!” Lantas ada Penyeru langit memanggil-manggil “Ia betul-betul telah dusta! Hamparkan baginya neraka! Maka malaikat membuka pintu neraka baginya dan ia mendatanginya dengan segala panasnya dan letupannya. Sedang kuburannya menyempitnya hingga tulang-tulangnya remuk. Kemudian ia didatangi oleh laki-laki yang wajahnya menyeramkan, pakaiannya lusuh, baunya busuk dan ia berkata; “Bergembiralah engkau dengan segala hal yang menyusahkanmu. Inilah harimu yang dijanjikan bagimu. Lantas si mayit bertanya “Siapa kamu dengan wajahmu yang sedemikian menyeramkan dan membawa keburukan ini? Lantas si laki-laki itu menjawab; “Aku adalah amalan jahatmu.” Dan ia berdoa “Ya Rabb, jangan kiamat kau jadikan sekarang!”

No comments:

Post a Comment